Batu, Rabu,18 Agustus 2021 —Tidak lama lagi, para mahasiswa tingkat III baik dari Prodi Teologi, PAK, dan Misiologi akan melakukan pelayanan selama setahun di ladang yang telah Tuhan taruhkan kepada masing-masing pribadi melalui Institut Injil Indonesia. Pada kesempatan ini, dua mahasiswa yang akan diutus untuk melakukan pelayanan setahun mengungkapkan akan apa yang mereka rasakan dan pikirkan mengenai hal tersebut. Kedua mahasiswa yang dimaksud adalah Gilbert Christian, mahasiswa tingkat 3 Prodi Teologi, asal Purwakarta Jawa Barat dan Noprianus Manangkoda asal Sangir, Propinsi Sulawesi utara
Saat ditanya apa yang mereka rasakan saat mengetahui tidak lama lagi mereka akan diutus untuk melayani di ladang pelayanan selama setahun, Gilbert menjelaskan bahwa,” Yang saya rasakan adalah excited karena pastinya akan melayani Tuhan di lapangan, akan melayani jiwa-jiwa; akan seperti apa pelayanan, jemaat dan mentor yang akan dihadapi di lapangan namun disisi lain ada juga rasa takut karena kedepan keadaan-keadaan tidak dapat diprediksi sehingga saya lebih mempersiapkan diri, mempersiapkan hati untuk berpikir maju kedepan akan apa yang akan terjadi nanti.”
Hal senada disampaikan oleh Noprianus, “Saya juga excited karena kampus Institut Injil Indonesia merupakan tempat yang baik untuk menempa dan memperlengkapi kita selaku mahasiswa dan hamba Tuhan yang selama kurang lebih sudah di lingkungan kampus dan sekarang waktunya Tuhan mempercayakan untuk melayani selama setahun di ladang pelayanan dan ini dapat dijadikan ladang untuk kita mengeksplorasi hal-hal apa yang telah dipercayakan Tuhan mengenai talenta, karunia dan bakat yang ada pada kita. Disisi lain, rasa takut juga ada karena kita akan menghadapi hal dan lingkungan serta orang-orang yang berbeda sehingga persiapan kita selaku hamba Tuhan yang harus diutus haruslah dilakukan secara matang.”
Saat ditanya dimana kira-kira mereka akan ditempatkan, Noprianus mengungkapkan harapannya untuk ditempatkan di Papua karena hati dan kerinduannya untuk menjangkau suku-suku terabaikan yang belum mendengar dan mengenal Injil. Panggilan ini mulai muncul belum lama ini, saat ia duduk di tingkat 3 dari pengalaman cerita para hamba Tuhan yang telah melayani di Papua.
Terkait persiapan yang dilakukan menjelang pengutusan setahun ini, Gilbert menuturkan bahwa ia sangat bersyukur diberikan talenta untuk bermain musik namun harus juga diingat bahwa tugas utama adalah berkhotbah dan pelayanan Firman Tuhan. Saya sendiri belum ada bayangan akan ditempatkan dimana tetapi secara pribadi, saya lebih interest untuk melakukan pelayanan penggembalaan dan secara intens saya concern akan pelayanan penggembalaan, lanjut mahasiswa anak unit dari Pak Pdt. Kaharhadiwinoto ini.
Mengenai hal ini kedua mahasiswa tersebut bersyukur karena ada kegiatan unit yang diadakan seminggu sekali dan bersyukur bahwa selaku wadah pembentukan para hamba Tuhan, I-3 tidak saja menekankan akan tingkat akademik namun juga proses pembinaan yang selama ini berlangsung di unit-unit yang telah ada. “Peranan unit juga sangat berperngaruh karena dapat saling mendoakan dan juga diberitahu untuk saling berbagi pokok doa, menjaga komunikasi walaupun nanti akan berada di luar selama setahun untuk pelayanan”, papar Gilbert.
Noprianus melanjutkan bahwa oleh Bapak unitnya, Dr. Fredi Purwanto, mengingatkan akan perlunya hal intimacy dengan Tuhan dan disiplin kita ditentukan oleh diri sendiri bukan oleh lingkungan oleh karena itu perlu control diri selaku hamba Tuhan.
Terkait harapan bagi adik-adik tingkat, baik Noprianus maupun Gilbert mengungkapkan bahwa pembentukan karakter itu penting, pembentukan karakter menjadi kriteria kita memberkati orang dan melaluinya kehadiran kita menjadi berkat bagi orang lain. Saya berharap, adik-adik tingkat saya memiliki karakter yang baik, sopan, santun, beretika. Kemampuan akademik juga perlu tetapi karakter seperti Kristus jangan sampai dilupakan karena melalui karakter yang baik seperti karakter Kristus, kehadiran kita dimana saja pasti menjadi berkat bagi sesama dan lingkungan dimana kita berada.
Jika seorang mahasiswa I-3 senantiasa mengingat akan motto dari I-3 yakni “Berkarakter Kristus, berkompetensi profesional”, maka tidak akan terjadi hal-hal yang merugikan ataupun memalukan apalagi saat kembali dari praktek setahun lalu menjadi seolah-olah lupa mengenai etiket dan karakter yang baik seturut Firman Tuhan. Seharusnya menjadi pribadi yang lebih dewasa, matang dalam pengenalan akan Tuhan yang dijumpai dalam ruang-ruang kelas selama studi dan karakter Kristus semakin nyata dalam hidup dan pelayanan sehari-hari.
Saat berita ini ditulis, para mahasiswa tingkat III belum mendapatkan keterangan lebih lanjut dimana masing-masing mereka akan ditempatkan namun dimana pun itu, tentunya doa dan harapan para pembina, pendidik, keluarga serta kita sekalian adalah kiranya mereka dapat berhasil dan menjadi alat Tuhan, rekan sekerja Allah yang efektif untuk mengalirkan kasih Allah dimana pun mereka berada.
Selamat melayani, Gilbert dan Noprianus,
Selamat melayani di ladang Tuhan selama setahun, para mahasiswa Tingkat III Prodi Teologi, PAK dan Misiologi. Allah Bapa yang empunya pelayanan, menyertai!